PAPUA - Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres RI) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua menjadi pijakan strategis bagi TNI dalam menjalankan tugas di Bumi Cenderawasih. Inpres ini menegaskan tiga fokus utama TNI: mendukung pengamanan wilayah, membantu Pemerintah Daerah (Pemda) menyediakan pelayanan dasar, dan membangun komunikasi sosial yang inklusif. Kamis (16/01/2025).
Dalam implementasinya, TNI menempatkan Satuan Tugas (Satgas) di wilayah Papua sebagai garda terdepan untuk menciptakan stabilitas keamanan yang kondusif. Stabilitas ini menjadi kunci agar seluruh elemen masyarakat dan stakeholder dapat berperan optimal dalam percepatan pembangunan di Papua.
Baca juga:
Panglima TNI Mutasi 84 Perwira Tinggi TNI
|
Gangguan Keamanan Hambat Pembangunan
Tantangan besar dalam percepatan pembangunan Papua datang dari aksi kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang kerap melakukan tindakan kekerasan seperti intimidasi, pemerkosaan, hingga pembunuhan terhadap warga sipil maupun aparat keamanan.
Salah satu insiden tragis yang menjadi sorotan adalah pembunuhan Glen Malcolm Conning, warga Selandia Baru yang juga pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Service, pada Senin, 5 Agustus 2024. Sebagai respon cepat, TNI berhasil mengamankan wilayah Alama serta mengevakuasi jenazah korban, tenaga kesehatan, guru, dan balita, tanpa menunggu permintaan resmi dari pihak keluarga korban atau pemerintah Selandia Baru.
“Evakuasi tersebut adalah wujud nyata dari tindakan kemanusiaan, bagian dari tugas kami untuk melindungi warga sipil dan menjaga kedamaian Papua, ” ujar Kolonel Arh Yogi Nugroho, Dansatgas Media KOOPS HABEMA.
Keberhasilan serupa juga tercermin dalam pembebasan Kapten Pilot Phillip Mark Mehrtens, pilot Susi Air, pada Sabtu, 21 September 2024. Operasi ini kembali menegaskan komitmen TNI dalam melindungi nyawa dan menciptakan keamanan di tengah tantangan berat.
TNI dan Polri: Garda Terdepan Papua Damai
Kolonel Arh Yogi Nugroho menambahkan bahwa TNI dan Polri terus bersinergi menjaga keamanan Papua. Langkah ini menjadi bagian integral dari dukungan terhadap program pemerintah dalam percepatan pembangunan kesejahteraan.
“Kami berkomitmen untuk memastikan Papua tetap aman, kondusif, dan bebas dari gangguan keamanan oleh OPM. Stabilitas ini penting untuk mewujudkan Papua yang damai dan sejahtera, ” tegas Kolonel Yogi.
Dengan kerja sama seluruh pihak, TNI optimis bahwa keamanan dan pembangunan di Papua dapat berjalan beriringan, membawa perubahan positif bagi masyarakat Papua.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Kolonel Arh Yogi Nugroho